ZIGI – Bali International Film Festival 2022 atau Balinale 2022 resmi ditutup pada Minggu, 12 Juni 2022. 63 film dari 23 negara ditampilkan dan beberapanya diperlombakan selama acara berlangsung dari 9 Juni-12 Juni 2022.
Film dari berbagai negara seperti Indonesia, Hongkong, Iran, Korea Selatan ditampilkan dan menuai pujian dari penonton dan juga juri. Ada beberapa kategori yang diperlombakan selama acara yaitu Dokumenter Terbaik, Dokumenter Pendek Terbaik, Film Narasi Panjang Terbaik, dan Film Narasi Pendek Terbaik.
Lalu film-film apa saja yang berhasil menyabet penghargaan selama acara? Berikut daftarnya!
Film Narasi Panjang Terbaik
Film Narasi Panjang Terbaik dimenangkan oleh Inside a Funeral Hall karya Ho Hyun Lee. Juri menyebut film ini sebagai kombinasi yang benar-benar fantastis antara skrip yang hebat dan keterampilan penyutradaraan yang menangkap pikiran dan hati penonton.
Suasana unik ditawarkan dalam film ini dengan hadirnya berbagai elemen emosi, intrik dan humor.
Nominasi :
Inside a Funeral Hall (Korea Selatan) *Pemenang
The Coffin Painter (Cina)
Solo on Icebergs (Iran)
Preman (Indonesia)
Film Narasi Pendek Terbaik
Film Narasi Pendek Terbaik dimenangkan oleh film asal Pakistan berjudul Murder Tongue. Film ini sukses menghadirkan nuansa mencekam melalui penggunaan metafora dan unsur keheningan yang luar biasa.
Melalui karya ini dapat terlihat bagaimana komunitas marjinal di Asia untuk bertahan di tengah kuatnya isu politik identitas.
Nominasi :
Murder Tongue (Pakistan) *Pemenang
The Recess (Spanyol)
Ruthless (Inggris)
The Miniaturist of Junagadh (India)
Why Is It So Warm on Christmas? (Korea Selatan)
Film Dokumenter Terbaik
Film Dokumenter Terbaik dimenangkan oleh My Childhood, My Country – 20 Years in Afghanistan, film asal Afghanistan garapan sutradara Phil Grabsky dan Shohaib Shariffi. Film ini mengisahkan tentang kehidupan masyarakat Afghanistan dari golongan anak-anak dan juga pemuda.
Film ini merekam bagaimana kehidupan masyarakat Afganistan di tengah perang yang berkecamuk di negaranya. Pihak festival menyebut, bahwa film ini berhasil memadupadankan tragedi dan harapan dalam satu bingkai.
Nominasi :
My Childhood, My Country — 20 Years in Afghanistan (Inggris) *Pemenang
Lamafa (Jepang)
Bucolic (Polandia)
Mentawai — Souls of the Forest (Jerman)
Film Dokumenter Pendek Terbaik
Film Dokumenter Pendek Terbaik dimenangkan oleh film asal Indonesia berjudul, Homebound. Film ini disutradarai oleh Ismail Fahmi Lubis. Meskipun sederhana, karya ini berhasil memukau para juri Bali Film Festival 2022.
Ismail menceritakan tentang pergumulan kehidupan dalam menghadapi berbagai masalah seperti pekerjaan, pandemi, dan keluarga. Karya ini menampilkan animasi yang sederhana namun memikat.
Nominasi :
Homebound (Indonesia) *Pemenang
Young and the Reckless (Selandia Baru)
Dusk Till Dawn/Da Boca da Noite à Barra do Dia (Brazil)
The 13th Note (Amerika Serikat)
A Letter to My Wife/Sebuah Surat Untuk Istriku (Indonesia)
Penghargaan lain diterima oleh Mentawai:Soul of Forest yang memenangkan Penghargaan Juri Khusus. Udins Inferno karya Yogi S Calam (Indonesia) memenangkan Penghargaan Gary L Hayes untuk Best Emerging Indonesian Filmmaker Film. Terakhir, film karya Randolf Zaini dari Indonesia mendapatkan penghargaan dari American Indonesian Culture and Education Foundation dan penghargaan Pilihan Komite.
source: https://today.line.me/id/v2/article/Qwvg0g3