Kuta – Bali International Film Festival (Balinale) 2019 tak hanya medium bagi para filmmakers untuk menuangkan kreativitasnya melalui film-film yang ditampilkan selama festival. Festival film yang diinisiasi oleh Deborah Gabinetti ini juga menyediakan kelas akting bagi para sineas muda dalam Acting Workshop yang berlangsung Kamis (26/9/2019) di Cinemaxx Sidewalk Jimbaran, Kuta, Bali.
Kelas akting Balinale kali ini menghadirkan aktor Rukman Rosadi sebagai mentor dan diikuti sekitar 40 peserta dari beragam latar belakang. Ada peserta yang memang berfokus di dunia akting hingga filmmaker yang karyanya ditampilkan pada Balinale 2019.
Rukman Rosadi berbagi tips bagaimana mengoptimalkan penggunaan pikiran, perasaan, dan fisik dalam berakting. “Dengan mempertajam pikiran, perasaan dan tubuh ini, aktor tidak hanya akan berbasis pada naskah dan perintah sutradara, tapi juga mengembangkan aktingnya,” ujar Rukman Rosadi.
Kegiatan Acting Workshop tak hanya diisi dengan materi saja, namun para peserta juga berkesempatan untuk mempraktikan langsung kiat-kiat latihan oleh aktor film ‘Negeri Tanpa Telinga’ ini. Salah satu metode latihan yang dilakukan dalam workshop ini yaitu metode berpasangan di mana satu orang berperan sebagai seorang sutradara yang menggerakkan satu orang lainnya untuk menunjukkan pose tertentu layaknya seorang seniman yang membentuk sebuah patung.
Rukman Rosadi menekankan bahwa pengetahuan merupakan hal yang tak kalah penting bagi seorang aktor selain pengalaman. Menurutnya, pengalaman membuat seorang aktor hanya berpatokan pada pengalaman saja sehingga aktingnya kurang berkembang.
“Jika dibarengi dengan pengetahuan, di sinilah akting seseorang menjadi lebih tajam,” jelas aktor yang juga merupakan asisten sutradara film ‘Kucumbu Tubuh Indahku’.
Hal ini sejalan dengan harapan Rukman ke depannya bagi dunia perfilman di Indonesia. “Saya harap ke depannya Indonesia memiliki lebih banyak aktor-aktor yang keren. Bukan hanya berpengalaman, tapi juga keren,” tutupnya.