Balinale 2019, Sajikan Film Terpilih

posted in: News
Jakarta, Suaramerdeka.News — Bali International Film Festival 2019 atau Balinale kembali hadir dengan pesona tak kalah memukau dengan tahun-tahun sebelumnya.

Jakarta, Suaramerdeka.News — Bali International Film Festival 2019 atau Balinale kembali hadir dengan pesona tak kalah memukau dengan tahun-tahun sebelumnya.

Festival Film yang ke-13 ini akan menayangkan 92 film dari 28 negara selama 6 hari pada tanggal 24-29 September 2019, di bioskop terbaru yakni Cinemaxx Sidewalk Jimbaran, Jalan Uluwatu, Badung.

Deretan film perdana dalam berbagai kategori, yaitu 9 World Premieres, 5 International Premieres dan 19 Asian Premieres, akan semarakkan acara ini. Ditambah dengan acara workshop, temu muka dengan sosok penting industri film internasional, serta kehadiran para sineas Indonesia terkemuka. Seperti produser, sutradara dan insan perfilman lain pendukung industri perfilman.

Balinale dapat disebut sebagai salah satu festival film tertua yang ada di Indonesia. 12 tahun hadir dan menjadi ajang yang ditunggu para penggiat industri film. Tahun ini, Balinale ke-13 akan bekerjasama dengan bioskop teranyar Pulau Dewata, Cinemaxx Sidewalk Jimbaran.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal, kunjungi website: https://www.balinale.com/tickets/ – Tiket Friends Passes tersedia dalam jumlah terbatas.

Penggemar film di Indonesia akan disuguhkan dengan tayangan-tayangan sensasional tahun ini. Sejumlah film Indonesia yang telah melewati tahap seleksi akan ikut ditayangkan. Penayangan film-film Indonesia sudah termasuk beberapa film yang diproduksi oleh para sineas Bali.

Kawula muda akan mendapati dirinya diwakilkan oleh Maryanne Redpath, kurator film dari Festival Film Berlinale di Jerman, yang selalu mengangkat tema tentang anak-anak dan kawula muda. Dia akan mempersembahkan beberapa pilihan film terkemuka kategori ‘Generation’ dari koleksi Berlinale.

Berikut beberapa film yang akan ditayangkan pada Balinale 2019:

Burning Cane (USA). Film yang ditulis dan disutradarai oleh Phillip Youmans ini menceritakan tentang seorang wanita tua sangat religius di Lousianna, Amerika Serikat yang sedang bermasalah dengan anaknya yang pemabuk. Youmans sendiri telah memulai karirnya sejak berumur 17 tahun.

Saat ini ia telah berumur 19 tahun dan tengah memulai pendidikannya di New York University. Ia disebut sebagai sutradara berdarah Amerika-Afrika termuda pertama yang filmnya berhasil ditayangkan pada New York’s Tribeca Film Festival. Pada ajang tersebutlah ia memenangkan Founders Prize pada kategori U.S. Narrative Feature terbaik dan Best Cinematography in a U.S. Narrative Feature Film terbaik.

Pada wawancara terbarunya dengan CNN Amanpour, Youmans membuka bahwa dirinya baru saja dinominasikan dalam dua kategori pada ajang Seattle International Film Festival.

Burning (South Korea). Film ini disutradarai oleh Lee Chang-dong. Ia pernah hadir di Balinale untuk pertama kalinya pada tahun 2010 dengan karyanya yang berjudul Poetry.

Film terbarunya, yang berjudul Burning, mengisahkan sebuah kisah misteri yang menampilkan seorang penulis muda (Jeon Jong-seo) yang meminta pertolongan pada sahabatnya (Yoo Ah-in) untuk menjaga kucing peliharaannya selama ia berlibur ke Afrika. Pada saat ia kembali, sahabatnya memperkenalkannya kepada seorang laki-laki misterius (Steven Yuen) yang penuh rahasia dengan hobi yang aneh.

Kado (Indonesia) oleh Aditya Ahmad – Film pendek yang mengangkat topik tentang “gender” ini menceritakan cerita seorang wanita “tomboy” yang diharuskan “berhijab” oleh orang tuanya.

Kado memenangkan penghargaan kategori film terbaik pada ajang Venice International Film Festival 2018 dan dipuji pada acara Montreal’s Festival du Nouveau Cinéma 2018, Valdivostok’s Pacific Meridian International Film 2018, serta pada Sundance Film Festival. Aditya Ahmad akan secara pribadi mempersembahkan filmnya ini.

Perburuan (Indonesia) oleh Richard Oh – Enam bulan setelah kegagalan PETA melawan Jepang, Hardo kembali ke tempat asalnya, desa Blora. Pada malam pengejaran sebelum proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, sebuah perjuangan terungkap. Ayah dari tunangan Hardo dan sahabatnya, Karmin, tertangkap basah dan ditemukan berkhianat; perlawanan Dipo dan Kartiman terjadi bersamaan dengan perlawanan yang dilakukan Hardo; kekejaman perang dan egoisme para penjajah; serta hadirnya tentara shidokan dari Jepang yang terjadi bersamaan dengan turunnya kondisi korban yang terjadi pada kedua ayah Hardo dan Ningsih.

Le Chocolat de H (Jepang) oleh Takashi Watanabe. Film ini menceritakan tentang seorang pembuat cokelat, yang juga sekaligus seorang patissier, terkenal di dunia yang bernama Hirohiro Higuchi Wa. Ia berupaya untuk menciptakan resep dan teknik membuat cokelat terbaik dengan rempah-rempah Jepang dalam usahanya untuk membuat cokelat terbaik dan memenangkan kejuaraan untuk yang kelima kalinya secara berturut-turut pada kategori “Gold Tablet” – penghargaan paling bergengsi yang ada pada pameran cokelat “Salon du Chocolat”. Ajang ini diadakan setiap tahun di Paris, Perancis. Puncak dari perjalanannya akan dirasakan pada ajang “Salon du Chocolat 2018,” dimana Chef Higuchi akan mempertunjukkan semua kreasi cokelatnya untuk pertama kalinya.

Skin (USA) yang diproduksi oleh Guy Nattiv telah mendapatkan beberapa penghargaan yang diantaranya termasuk penghargaan Best Live Action Short Film dari Academy Award 2018. Film pendek ini bercerita tentang bagaimana sebuah senyuman dapat berubah menjadi sebuah perang rasial, dan dengan narasi visual yang kuat, film pendek ini berhasil digaet oleh sebuah studio yang kemudian membuat fitur film panjang yang diakui secara kritis dengan judul yang sama.

Skin merupakan karya yang berani dan provokatif. Sehingga, film ini dipilih untuk menjadi bukti keberanian dan keyakinan Balinale dengan maksud menantang pemahaman penikmat film dan menguak perdebatan yang ada di masyarakat saat ini.

Balinale 2019 terlaksana berkat dukungan rekan pendirinya, yakni Bali Film Center, juga dukungan mitra lokasi resmi untuk kegiatan yaitu Cinemaxx Sidewalk Jimbaran, mitra industri seperti Global Film Solutions (GFS) Indonesia, Sony Pictures, sejumlah rekan media seperti CNN Indonesia, serta mitra hotel utama – Swiss-Belresort Watu Jimbar, Sanur.

Beberapa sosok penting dari dunia perfilman yang akan hadir dalam festival ini dapat dilihat pada laman berikut: https://www.Balinale.com/industry/visiting-filmmakers/ . (Bb-69).

source: https://suaramerdeka.news/balinale-2019-sajikan-film-terpilih/