Balinale 2016 Announces Its Audience Choices!

posted in: Press Release

Bali, Indonesia – This year’s 10th edition of the Bali International Film Festival (BALINALE) totalled 102 titles consisting of 69 Shorts, 13 Documentaries & 20 Feature films from 31 countries

Bali, Indonesia – Bali International Film Festival (BALINALE) tahun ke 10 kembali hadir dengan mempersembahkan beragam pilihan film terbaik dari seluruh dunia. 102 film yang akan mewakili 31 negara di program festival tahun ini, termasuk dari Indonesia. 

Drawing on its 2016 running theme No Boundaries – where there are no limits to creativity or the means of expression – BALINALE selected unique independent and award winning Indonesian and international films as the keystone of its program to promote film as a means to transcend borders and connect global communities.   

Merujuk kepada tema festival tahun 2016 ini adalah Tanpa Batas – Tidak ada batasan dalam kreativitas untuk berekspresi. (No Boundaries – Where there are no limits to creativity or the means of expresssion), BALINALE telah memilih karya Film Indonesia dan Internasional berkualitas yang unik sebagai lan- dasan penting dalam mempromosikan seni sebagai media untuk melampaui batasan dan menjadi jembat- an yang menyatukan celah komunitas seluruh dunia. 

BALINALE 2016 Audience Choice Award Winners:

Best Indonesian Film:  

INDIE MOVIES Compilation of Eight (8) short films (Indonesia)

Best International Feature:

EDDIE THE EAGLE (2016) (USA) by Dexter Fletcher

Best Short Film:

PRESSURE (2016) (Indonesia) by Pepe Arcos

Fimmaker in attendance 

Best Documentary:

DAUGHTERS OF THE FOREST (2016) (USA) by Samantha Grant

Best Overall Film:

HUNT FOR THE WILDERPEOPLE (2016) (New Zealand) by Taika Waititi

COMMITTEE Choice:

EARLY WINTER (2015) (Canada/Australia) by Michael Rowe

Other highlights of the festival well received by the audience included:

Opening Night Film

Film Pembukaan 

HUNT FOR THE WILDERPEOPLE (2016) (New Zealand) by Taika Waititi

ELLE (2016) (France) by Paul Verhoeven

MR GAGA (2015) (Israel) by Tomer Heymann

A COPY OF MY MIND (2015) (Indonesia) by Joko Anwar 

PRENJAK (2016) (Indonesia) by Wregas Shanuteja


Closing Night Film & Asian Premiere 

Venice Days 2015 winning, EARLY WINTER (2015) (Canada/Australia) presented by Director Michael Rowe, 2010 Caméra d’Or  – LEAP YEAR (Año bisiesto)

This was the director’s second time attending BALINALE where he conducted an insightful seminar for aspiring and established filmmakers about being authentic in developing their stories.

Malam Penutupan Festival & Pemutaran Perdana di Asia

Film EARLY WINTER (2015 dari Canada/Australia) pemenanng penghargaan di Venice Days dan dipersembahkan langsung oleh Sutradaranya Michael Rowe, 2010 Camera d’Or – LEAP YEAR (Ano Bisiesto).  Beliau hadir untuk kedua kalinya ke BALINALE dimana dia juga memberikan seminar untuk Filmmaker lainnya mengenai pengembangan keaslian cerita.

Other contributing film professionals: Japanese Producer Toshikazu Nishigaya KAKO: MY SULLEN PAST (Fukigen Na Kako) (2016) directed by Shirô Maeda, Kresna Wicaksana’s Collabfeature TRAIN STATION, Bali based Erwin Arnada, and long time festival supporter & pioneering filmmaker, Donna Smith. 

Kontribusi dari profesional film lain: Produser dari Jepang Toshikazu Nishigawa dengan film terbarunya tahun 2016, KAKO: MY SULLEN PAST (Fukigen Na Kako) di sutradarai oleh Shiro Maeda,  Lalu Kresna WIcaksana dengan Collab Film dengan judul Train Station, juga Erwin Arnada dan Festival Suporter terlama, Donna Smith. 

Presenting new and upcoming local films through Special Previews is a significant strategy of the festival to promote the growth and recognition of Indonesian Cinema. TRINITY : THE NEKAD TRAVELER with Rizal Mantovani, FIREGATE: PIRAMID GUNUNG PADANG with Robert Ronny, THE PERFECT DREAM with Hestu Saputra and premiering THE PROMISE with Bambang Drias.

Mempersembahkan Film produksi terbaru melalui Penayangan Spesial adalah strategy yang jitu dari Festival untuk mempromosikan perkembangan dan pengenalan dari perfileman Indonesia.  TRIITY: THE NEKAD TRAVELLER dengan sutradara Rizal Mantovani,  FIREGATE : PIRAMID GUNUNG PADANG dengan sutradara Robert Ronny, THE PERFECT DREAM dengan sutradara Hestu Saputra dan Pemutaran Perdana dari film THE PROMISE dengan sutradara Bambang Drias.

During the festival week, BALINALE also showcased international cinema in conjunction with Institut Français d’Indonésie, Korea Cultural Centre Jakarta and The Japan Foundation Jakarta.

Selama seminggu berjalannya Festival, BALINALE juga menampilkan FIlm dari luar Indonesia bekerja sama dengan Institute Francais d’Indonesie, Pusat Kebudayaan  Korea Jakarta dan juga Pusat Kebudayaan Jepang.

The festival’s annual Open Air Cinema (locally known as Layar Tancap) is a focal point for the public and an important part of the festival’s commitment to the community with this year’s unexpected torrential downpour during the closing minutes of the program  provided additional drama with the audience scurrying for cover.

Dalam acara tahunan ini juga menyelenggarakan Layar Tancap, sebagai persembahan bagi publik dan menjadi bagian penting dari komitmen Festival kepada masyarakat sekitar.  

BALINALE is centered around Cinemaxx, the countries newest cinema chain. The state-of-the-art multiplex theater is situated at Lippo Mall Kuta, Bali.

BALINALE berlangsung di Cinemaxx, yang merupakan rantai terbaru dari bioskop yang terletak di Lippo Mall Kuta, Bali.

For the festival’s proven efforts in delivering cultural, political and economic benefits, BALINALE is included in the official nationwide promotion and marketing campaign for Pesona Indonesia of the Ministry of Tourism, RI. 

Dengan terbuktinya Balinale bisa menyuguhkan budaya, politik dan ekonomi dengan ini kami bangga menyampaikan bahwa di tahun ini, Balinale resmi disertakan di dalam materi promosi dan pemasaran Pesona Indonesia yang dilakukan oleh Kementrian Pariwisata RI.